Okupansi Hotel di Yogyakarta Mencapai 100% Karena Libur Panjang

Okupansi Hotel Yogyakarta

BeritaSukses Daily Okupansi hotel di Yogyakarta mengalami peningkatan mencapai 100%. Hal itu dikarenakan adanya long weekend bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada hari Senin.

Hal ini, tentu menjadi momentum yang sangat menguntungkan bagi pemilik hotel karena keuntungannya meningkat pesat dibandingkan dengan hari-hari biasa. Deddy Pranowo Eryono selaku Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia DIY juga mengakuinya.

Okupansi Hotel di Yogyakarta Mengalami Peningkatan Pesat

Libur panjang yang diawali dari Hari Sabtu, 14 September sampai dengan Senin, 16 September 2024 adalah momentum terbaik bagi para pengusaha hotel di Yogyakarta. Peningkatan keuntungannya meningkat pesat dengan banyaknya wisatawan.

Baca Juga :  Polisi Ungkap Penyebab Macet Parah di Puncak Bogor

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran, Deddy Pranowo Eryono juga mengatakan bahwa Okupansi Hotel di Yogyakarta mengalami peningkatan capai 100%. Jika hari-hari biasa, pendapatan hotel hanya mencapai 30 sampai 40 persen saja. Deddy mengatakan bahwa long weekend dari mulai tanggal 13 September sampai 15 September memang membawa berkah setelah mengalami kehausan.

Puncak kehadiran para wisatawan pada hari Sabtu, 14 September 2024 dengan peningkatan wisatawan yang check-in ke hotel sebesar 80 sampai 90 persen. Kemudian untuk wilayah bagian tengah bisa mencapai 100%.

Deddy juga melanjutkan bahwa pada hari Minggu, kemungkinan besar okupansi hotel yang ada di Yogyakarta akan mengalami penurunan dan menjadi 80 persen saja. Deddy juga mengungkapkan bahwa pada hari Minggu, kebanyakan wisatawan sudah mulai pulang. Berdasarkan data okupansinya hanya mencapai 45 persen saja.

Menganalisis data yang ada, Deddy mengungkapkan bahwa long weekend kali ini, wisatawan yang hadir kebanyakan dari dalam negeri saja, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, hingga Sulawesi.

Grebek Maulud Keraton Yogyakarta Diminati Para Wisatawan

Bagi wisatawan yang masih bertahan di Yogyakarta hingga hari Senin, 16 September 2024, kebanyakan dari mereka ingin menyaksikan Grebek Maulud yang diadakan oleh Keraton Yogyakarta.

Upacara adat Grebek Maulud yang diadakan oleh Keraton Yogyakarta memang dilakukan tiap tahun. Hal ini juga memancing daya tarik para wisatawan untuk menyaksikannya.

Baca Juga :  Puncak Bogor Trending! Satu Orang Meninggal Ini Kronologinya

Nantinya, Keraton Yogyakarta akan memulai rangkaian Hajat Dalem Grebeg Maulud dengan prosesi numplak wajik yang akan diadakan di Panti Pareden, Kompleks Magangan yang sudah diselenggarakan pada hari Jumat, 13 September 2024 kemarin.

Tradisi tersebut melambangkan kehidupan yang dimulai dari rahim ibu, dan ini biasanya dilaksanakan tiga hari sebelum acara Grebek Maulud. Selain itu, ada prosesi pembuatan calon Gunungan atau perwujudan simbol sedekah raja kepada rakyat. Nantinya gunungan tersebut akan dibagikan pada saat acara inti yaitu Grebek Maulud pada hari Senin.

Selama proses upacara adat tersebut, wisatawan yang hadir memang tampak tertib menontonnya. Acara Grebek Maulud Keraton Yogyakarta 2024 juga berlangsung lancar.

Adanya libur panjang ini, okupansi hotel di Yogyakarta meningkat pesat. Selain itu, kota batik ini juga terus melestarikan tradisi adat sehingga terus menjadi pusat perhatian wisatawan untuk hadir kembali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *