Berita – Sukses Daily Organisasi radikal Jamaah Islamiyah (JI) mengumumkan telah membubarkan diri. Tidak hanya mengumumkan telah bubar, Abu Rusydan sebagai pendiri organisasi tersebut menyampaikan permintaan maafnya.
Mantan pemimpin JI tersebut bahkan mengaku tidak akan lagi menggunakan jalan kekerasan. Dirinya juga menyebutkan bahwa saat ini para anggota sudah meninggalkan pola pikir ekstrem.
Pimpinan Jamaah Islamiyah Pilih Bubarkan Diri dan Minta Maaf
Pembubaran dari Jamaah Islamiyah sebenarnya sudah berembus ke permukaan media sejak bulan juni lalu. Saat itu, ada sekitar 16 tokoh senior Jamaah Islamiyah yang mendeklarasikan pembubarannya. Deklarasi tersebut direkam secara langsung lalu diunggah pada kanal YouTube Arrahmah_id pada 3 Juli.
Melalui keterangan yang ada pada deskripsi video tersebut, tempat pembuatan videonya dilakukan pada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Bogor.
Pada video, Abu Rusdan selaku ketua dari Jamaah Islamiyah yang langsung berbicara tentang pernyataan pembubaran JI lalu meminta kepada pengikutnya yang lain untuk kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sejumlah aksi teror yang pernah dilakukan oleh kelompok Jamaah Islamiyah antara lain bom malam natal tahun 2000, bom bali I tahun 2002, bom bali II pada tahun 2005, bom JW Mariott tahun 2003, mutlasi tiga siswi SMA di Poso tahun 2005.
Selanjutnya bom kedutaan Australia pada tahun 2004, serta bom JW Marriott-Ritz Calrton pada tahun 2009. Pendiri JI mengakui bahwa aksi yang telah dilakukan kelompoknya menimbulkan kerusakan bukan kebaikan.
Oleh sebab itu, Abu Rusydan menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat Indonesia, korban hingga negara. Dirinya juga mengucapkan rasa terima kasih terhadap negara yang telah menyelesaikan kerusakan-kerusakan yang dirinya perbuat di masa lalu.
Jamaah Islamiyah Menyerah Sejumlah Senjata dan Bahan Peledak Kepada Densus 88
Menyatakan bubar, mantan pemimpin periode 2008 hingga 2019 Para Wijayanto mengaku bahwa seluruh senjata serta bahan peledak yang dimiliki kelompoknya telah diserahkan kepada Densus 88.
Senjatanya antara lain senapan laran panjang sampai dengan bahan peledak jenis trinitroroluene (TNT). Pengumpulan senjata tersebut telah dilakukan pada beberapa daerah mulai dari Lombok Utara, Jawa Tengah, serta Sulawesi Tengah.
Selain senjata, Abu Rusyan juga mengatakan bahwa seluruh informasi mengenai anggota JI yang berada dalam daftar pencarian online telah diserahkan kepada densus 88.
Seluruh anggota yang berada di dalam daftar DPO juga sempat hadir dalam sosialisasi pembubaran JI dan akan kembali ke pangkuan NKRI setelah sebelumnya Abu mengadakan sosialisasi sebanyak 30 kali.
Bukan hanya permintaan melalui media saja, ketua JI juga mengungkapkan keinginannya untuk menemui para korban beserta dengan keluarganya untuk mengungkapkan permintaan maafnya.
Menurutnya yang dilakukannya saat ini akan sia-sia jika tidak mendapatkan maaf dari keluarga korban beserta dengan korban dari teror yang telah dilakukan.