Alasan Mengapa Badai Vietnam dapat Mempengaruhi Beras Indonesia

Ini Alasan Mengapa Badai Vietnam

BisnisSukses Daily Topan Yagi menyerang Vietnam sejak hari Sabtu sampai dengan awal pekan ini. Akibatnya, beberapa bencana turunan seperti tanah longsor hingga musibah banjir terjadi karena fenomena ini.

Tidak heran jika kemudian beberapa kerusakan mulai dirasakan, terutama untuk industry pertanian di negara tersebit. Menurut AFP, lebih dari 250 ribu hektar lahan tanaman termasuk padi sudah hancur di bagian Vietnam Utara.

Stok Makanan di Hanoi Mulai Terdampak

Kondisi akibat Topan Yagi mulai menimbulkan dampaknya seperti stok makanan yang terletak wilayah Hanoi selaku ibu kota kini mulai menipis. Harga makanan di ibu kota tersebut juga meningkat pesat karena banyak panen gagal.

Baca Juga :  Inovasi Teknologi Terbaru di Mining Indonesia 2024

Di lain sisi, Departemen Perdagangan Kota juga memutuskan untuk meminta pemasok utama mendistribusikan lebih banyak stock sayur dari selatan. Tujuannya adalah memperbaiki kekurangan stok dan kekosongan bahan.

Menurut pekerja kantoran di Hanoi – Vietnam, Nguyen Thanh Hoa, harga sayur mayur di tempat itu sudah naik hingga 50%. Bahkan parahnya beberapa barang atau bahan memjadi naik dua kali lipat.

Seperti diketahui, negara yang disebut juga sebagai Negeri Paman Ho adalah salah satu lumbung padi di dunia. Vietnam dikenal sebagai negara eksportir beras dimana sekitar 14,5% beras dari negara tersebut masuk juga ke Tanah Air.

Kerugian Juga Dialami Petani Bunga Persik dan Sayuran

Selain petani padi, kerugian cukup banyak juga dialami oleh petani yang menanam bunga persik hingga sayuran. Bahkan mereka sudah harus merelakan semua panennya gagal musim ini.

Apabila dihitung, kerugian petani tersebut bahkan mencapai lebih dari 45 ribu dollar amerika atau sekitar Rp 693 Juta. Di lain sisi, banjir serta topan yang parah tersebut sudah menelan korban jiwa.

Selain pertanian, industry peternakan Vietnam mau tidak mau juga ikut lumpuh akibat topan Yagi. Data Kementerian Pertanian disana menyebutkan bahwa 2500 babi, 1,5 juta ternak bebek & ayam, sapi, kerbau, dll harus mati karena banjir.

Topan Yagi Menjadi Momok bagi Vietnam Selama 30 Tahun

Sebagai informasi, Topan Yagi merupakan topan paling kuat yang menyerang Vietnam. Khususnya dalam waktu 30 tahun terakhir dimana sudah ada 226 orang tewas karena bencana tersebut.

Baca Juga :  Pria Asal Bantul Ini Manfaatkan Inovasi Elektrifikasi Pertanian

Hingga saat ini, beberapa distrik di wilayah Hanoi masih direndam oleh banjir. Parahnya, bencana banjir bandang sampai tanah longsor masih menyusul terjadi, khususnya pada wilayah Vietnam Utara.

Kota kota ini sebelumnya sudah melakukan evakuasi pada ribuan orang yang bertempat tinggal di dekat sungai Merah. Seperti diketahui bahwa sungai itu telah meluap airnya ke level paling tinggi dalam 20 tahun.

Salah satu CEO yayasan anak-anak disana mengatakan bahwa banyak kota di Vietnam mengalami kesedihan akhir-akhir ini. Bahkan menjelang malam, penduduk di negara tersebut sangat khawatir.

Dalam hal beras, data BPS mengatakan bahwa sampai dengan Juni 2024, Vietnam adalah eksporter beras utama di Indonesia selain Thailand. Sekitar lebih dari 78 ribu ton beras sudah masuk ke RI pada Juni tahun ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *