Berita – Sukses Daily Sejak Senin (23/9/2024) Israel tidak henti-hentinya menembakkan sekitar 300 kali serangan udara ke markas Hizbullah. Diketahui serangan udara ke markas Hizbullah di Lebanon menewaskan sekitar 492 orang.
Benjamin Netanyahu selaku Perdana Menteri Israel memberi peringatan kepada warga Lebanon Selatan dan Timur. Peringatan tersebut berupa perintah untuk bersembunyi dan menjauh dari lokasi yang berbahaya.
Akibat serangan beruntun dari Israel, kabar terkininya Prancis menyerukan DK PBB untuk menggelar rapat darurat. Rapat darurat ini bertujuan untuk merespon serangan yang diluncurkan Israel pada Senin (23/9/2024). Jean-Noel Barrot selaku Menteri Luar Negeri mengatakan bahwa dirinya meminta rapat darurat DK PBB segera digelar pada pekan ini.
Ribuan Warga Mulai Mengungsi dan 492 Korban Tewas
Setelah mendapat ratusan serangan udara yang ditembakkan Israel, ribuan warga Lebanon melakukan pengungsian ke tempat aman. Ribuan warga yang ingin mengungsi tersebut menjadikan jalan raya macet total, khususnya pada jalan raya utama menuju Beirut.
Dari sejumlah foto yang diambil oleh beberapa media, terlihat bahwa jalanan dipadati oleh orang yang berbondong-bondong untuk mengungsi. Pengungsian yang dilakukan warga ini tidak lama dilakukan setelah militer Israel meminta penduduk untuk mengevakuasi diri.
Hal ini terjadi lantaran pasukan militernya akan melakukan penyerangan di gudang persenjataan kelompok milisi Hizbullah. Imbas dari serangan yang diluncurkan pada Senin (23/9/2024), diketahui terdapat sekitar 492 warga yang tewas. Jumlah korban tewas ini melonjak cukup drastis dari jumlah penyerangan sebelumnya.
Menurut penjelasan dari Kemenkes Lebanon, pihaknya menjelaskan bahwa sebanyak 35 korban adalah anak-anak dan 58 diantaranya adalah perempuan. Sedangkan untuk orang yang mengalami luka-luka, pihaknya mencatat terdapat sekitar 1.645 orang.
Akibat dari serangan udara ke Hizbullah, sayap kelompok milisi Hamas Palestina ikut tewas dalam serangan tersebut. Kabar terkini terkait tewasnya Hussein Mahmoud al Nader selaku komandan sayap kelompok telah beredar di Telegram.
Di Telegram, Brigade Al Qassam menyebutkan bahwa tewasnya komandan sayap kelompok tersebut diakibatkan dari serangan Negeri Zionis. Tetapi dalam pernyataannya, tidak disebutkan mengenai lokasi tepatnya komandan sayap kelompok itu tewas.
Rencana Pembalasan Hizbullah Terhadap Israel
Setelah diserang oleh Israel, Hizbullah tentunya tidak tinggal diam dan mulai melakukan pembalasan. Sesaat setelah diserang, Hizbullah langsung membalasnya dengan menembakkan ratusan roket.
Pembalasan tersebut juga dilakukan pada Senin (23/9/2024) dan ditembakkan tepat di Kota Haifa, Israel Utara. Usai ratusan roket tersebut ditembakkan, terdengar suara sirine yang menjadikan warga Haifa berlari mencari perlindungan.
Kabar terkini terkait serangan Israel yang menewaskan hampir 500 orang itupun menuai reaksi dari berbagai pihak, tak terkecuali negara Arab. Berbagai Kementerian Luar Negeri turut memberikan tanggap dan respon yang berbeda-beda terkait penyerangan Israel baru-baru ini.