Modus Hacker Google Business Berpura-pura Jadi Call Center

Modus Hacker Google Business

BeritaSukses Daily Polisi akhirnya berhasil menangkap Kristiadi (22) di rumahnya, yaitu di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Alasan penangkapan tersangka adalah karena meretas sejumlah akun Google Business dari berbagai instansi, sseperti bank, kantor polisi, dan lain sebagainya.

Berdasarkan penjelasan Direktur Reserse Kriminal Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak, mengungkapkan jika tujuan tersangka mengubah data akun untuk melakukan penipuan. Perubahan data tersebut meliputi alamat kantor serta penambahan nomor WA pelaku.

Upaya Polda Metro Jaya Menangkap Pelaku

Pihak kepolisian berhasil menangkap pelaku pada 12 September 2024. Setelah sebelumnya tim penyidik dari Subdit Cyber Ditreskrimus Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus serta melakukan penangkapan paksa terpaksa pelaku.

Baca Juga :  Googling Tidak Relevan Pada Gen Z Karena TikTok, Benarkah?

Kristiadi diduga telah melakukan pidana illegal berupa manipulasi informasi atau dokumen elektronik menyerupai data asli. Pihak kepolisian mengungkapkan jika pelaku melakukan aksinya dengan memanfaatkan gangguan teknis atau bug pada Google.

Gangguan teknis tersebut menjadi celah bagi pelaku untuk mengubah data pada akun Google Business. Diketahui jika Kristiadi merupakan pelaku lama yang telah melakukan tindak pidana penipuan.

Menurut kepolisian, tersangka telah banyak melakukan kejahatan. Awal mula pengungkapannya sendiri adalah ketika tersangka meretas Google Business milik dari Polsek Setiabudi tanggal 11-12 Agustus 2024.

Upaya tersebut dilakukan saat terjadi bug atau gangguan pada Google. Mulai dari saat itu, polisi berusaha untuk segera mengungkap pelaku dan menangkapnya.

Selain menangkap Kristiadi, polisi juga berupaya untuk menangkap komplotannya. Berdasarkan keterangan dari Kombes Ade Safri, pelaku tidak melancarkan aksinya sendiri, melainkan berkelompok.

Pihaknya mengatakan jika Kristiadi berkelompok dalam komplotan yang mengubah data akun Google Business. Kepolisian masih berusaha memburu komplotan dari Kristiadi.

Modus Jadi Call Center dan Memanfaatkan Bug

Tersangka merupakan komplotan yang selalu memantau terjadinya bug pada aplikasi. Pihak kepolisian mengungkapkan jika pelaku berupaya menggali informasi pribadi dari korban dan melakukan komunikasi.

Tidak hanya melakukan aksinya pada akun Google Business kantor polisi, bank juga menjadi sasaran penipuan dari pelaku. Selain itu, pelaku juga mengubah informasi pada akun Google Business dari penyedia jasa kredit hingga layanan bank BUMN.

Berdasarkan keterangan dari Kombes Ade Safri, pelaku tidak hanya meretas akun Google Business, namun juga penipuan trading. Penipuan lainnya berupa tiket hotel, pinjaman online dan lain sebagainya.

Baca Juga :  Menkominfo Bongkar Kasus Pencurian Data Kartu Indosat

Modus tersangka adalah dengan menjadi call center dan membantu proses refund pada penipuan tiket pesawat maupun hotel. Sementara untuk pinjaman online adalah dengan membantu pengajuan pinjaman maupun pembayaran.

Banyak korban akhirnya menghubungi pelaku melalui nomor yang telah dipasang pada akun Google Business maupun maps. Kristiadi bersama komplotannya memanfaatkan gangguan sistem untuk mengedit data sehingga mengarahkan korban untuk berkomunikasi.

Dengan adanya modus seperti ini, pihak kepolisian menghimbau untuk masyarakat selalu berhati-hati. Salah satu modus dari pelaku adalah dengan mengubah kontak call center sehingga korban akan menghubungi nomor tersebut.

Agar terhindar dari modus penipuan tersebut, masyarakat perlu double check sebelum menghubungi call center. Polisi juga menghimbau masyarakat menghindari panggilan yang mengatasnamakan instansi untuk melakukan pembayaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *