Berita – Sukses Daily Komnas Perempuan baru-baru ini melaksanakan Konferensi Internasional ke-IV Pengetahuan dari Perempuan. Tema konferensinya yaitu inovasi inklusif untuk melakukan Pencegahan, Penanganan, Perlindungan serta Pemulihan Korban Kekerasan Berbasis Gender (KBG).
Agenda tersebut dibuka secara online dan luring pada Selasa (17/9/2024). Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani menjelaskan, konferensi ini sebagai upaya untuk melembagakan pengetahuan yang berasal dari pengalaman perempuan.
Komnas Gelar Konferensi Internasional ke-IV
Konferensi ini dilakukan untuk mengakui, mengenali, menggali dan mengembangkan pengetahuan yang berangkat dari keadaan nyata perempuan. Menurut Andy, hal ini menjadi penting karena ilmu pengetahuan tidak lepas dari budaya patriarki. Di mana budaya ini seringkali dianggap telah meminggirkan pengalaman perempuan.
1. Digelar Upaya Perubahan Kondisi Sosial
Andy turut mengungkapkan bahwa konferensi ini didasari pada pemahaman terkait upaya perubahan sosial, kondisi kesetaraan serta keadilan. Melalui pengalaman nyata ini perempuan seringkali menjadi kelompok rentan.
Perempuan juga mendapatkan pengalaman berupa diskriminasi dan kekerasan. Hal ini akibat adanya konstruksi gender di dalam masyarakat dan lapis identitas sosial lainnya.
Andy juga mengatakan bahwa perempuan juga bisa mendapatkan pengalaman nyata untuk menyintas, menumbuh serta merawat daya resiliensi. Bahkan, wajib kegigihan untuk membangun perubahan. Selain itu, juga menghadirkan transformasi sosial tanpa harus terlibat substantif dari perempuan tersebut.
2. Tersedia 61 Presentasi
Andy mengungkapkan bahwa konferensi ini dilakukan untuk mengenali perubahan sosial. Diharapkan ada sinergi yang berasal dari lintas aktor. Baik itu, dari penyintas, praktisi, akademisi, pembuat kebijakan, media massa, pekerja seni, sektor privat, organisasi internasional, dan lainnya.
Sinergi ini nantinya akan membangun kesepahaman mengenai isu, akar masalah serta konsekuensi dari kekerasan terhadap perempuan. Bahkan, juga kesepakatan mengenai arah langkah penyikapannya.
Perlu diketahui, dalam konferensi ini sebenarnya sudah ada sekitar 566 abstrak yang dikirimkan ke panitia. Namun, hanya 61 presenter dari 18 wilayah yang berhasil lolos setelah adanya berbagai macam proses pemeriksaan berlapis.
Sebanyak 61 presentasi ini nantinya akan menjadi pemantik diskusi sebagai ajakan untuk bisa berbagi pengalaman dan informasi. Bahkan, jadi refleksi tidak hanya keberhasilan namun kegagalan.
3. Konferensi Pengetahuan Perempuan Hadir Sejak 2010
Andy juga mengatakan bahwa sejak tahun 2010 konferensi ini menjadi dasar Komnas Perempuan dalam menyelenggarakan acara Konferensi Pengetahuan. Pada konferensi yang pertama dan kedua, Komnas Perempuan turut bekerja sama dengan Pusat Kajian Wanita Universitas Indonesia dan Forum Pengada Layanan.
Sementara itu, ketiga kalinya kerja sama ini telah diperluas bersama Universitas Gadjah Mada. Pada pelaksanaan keempat ini, pihaknya sangat gembira karena Universitas Brawijaya, khususnya Pusat Kajian Wanita terlibat dalam kepanitiaan bersama.
Andy mengungkapkan selain adanya dukungan dari mitra kerja UN Women dan European Union, serta Alimat. Dirinya mengucapkan terima kasih untuk semua panitia dan mitra lainnya.