Berita – Sukses Daily IRGC yang merupakan organisasi Garda Revolusi di Iran memberikan rilisnya bahwa mereka telah menahan 12 orang. Belasan orang tersebut diduga merupakan operator yang memiliki kerjasama dengan Israel.
Selain itu, pihak Iran juga menduga bahwa mereka memiliki rencana untuk melakukan aksi terror untuk mengancam keamanan negara ini. Oleh karena itu, tindakan penangkapan secara cepat dilakukan.
Respons untuk Kegagalan Rezim Israel
Lebih lanjut, IRGC juga menambahkan bahwa ini merupakan upaya untuk memberikan respons atas gagalnya rezim Israel atau Zionis serta para pendukungnya dari Barat. Misalnya Amerika yang diketahui punya misi khusus di Gaza serta Lebanon.
Oleh karenanya, mereka selalu berusaha untuk memperluas krisis yang ada sampai ke daerah Iran. Rezim Israel (zionis) serta negara-negara barat yang menjadi pendukungnya memang gagal dalam mencapai tujuan mereka.
Terutama tujuan jahat untuk masyarakat Lebanon serta Gaza. Untuk itulah, mereka kemudian berusaha menyebarkan krisis bahkan sampai ke Iran. Caranya ialah dengan melakukan tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya untuk mengancam keamanan.
Menurut sebuah laporan, jaringan ini terdiri dari sekitar 12 orang dan mereka ditangkap di 6 provinsi berbeda. Namun dalam laporan itu tidak diterangkan kapan waktu penangkapan dilakukan.
Keadaan di Timur Tengah Masih Tegang
Hingga saat ini Timur Tengah masih berada dalam keadaan yang menegangkan. Bahkan ketegangan tersebut meningkat dengan tajam setelah adanya serangan besar.
Serangan itu membuat walkie-talkie yang dipakai oleh anggota Hizbullah Lebanon serta ribuan pager hancur. Banyak pihak menuduh bahwa serangan ini merupakan perbuatan Israel.
Sebagai informasi, sejauh ini Israel dan Hizbullah memang sudah terlibat dalam berbagai serangan yang ada di lintas perbatasan. Di lain sisi, konflik Gaza masih juga belum berhenti selama setahun ini.
Ismail Haniyeh Tewas dalam Sebuah Pembunuhan
Ismail Haniyeh yang dikenal sebagai pemimpin politik dari Kelompok Islam Palestina Hamas, juga ditemukan meninggal dunia di akhir bulan Juli 2024. Disebutkan bahwa Ismail meninggal dalam sebuah pembunuhan di wilayah Tehran.
Iran kemudian menuding bahwa Israel-lah yang menjadi otak dalam pembunuhan itu. Namun, hingga sekarang diketahui bahwa Israel tidak mengakui bahwa negaranya terlihat dalam kasus tersebut.
Situasi tersebut tentu saja membuat ketegangan di berbagai kawasan Iran menjadi semakin tegang. Bukan hanya itu, Israel juga mengalami ketegangan serupa dimana banyak negara meminta warganya untuk meninggalkan daerah konflik itu.
Salah satunya adalah China yang diketahui meminta warga negaranya untuk segera meninggalkan Israel. IRGC sendiri berusaha untuk terus meningkatkan sistem pertahanan dalam negeri mereka.
Tujuannya adalah untuk mencegah adanya potensi ancaman keamanan dari berbagai pihak yang dianggap memiliki kerjasama dengan Israel. Bahkan, penyerangan juga masih sering dilakukan oleh Hizbullah.
Salah satunya adalah tembakan 100 rudal ke Israel yang dikabarkan berhasil menembus Iron Dome. Masyarakat sipil diminta untuk tetap berhati-hati dan menjaga diri selama ketegangan berlangsung.