Berita – Sukses Daily Babak baru kasus perampokan di Pamijahan Bogor pada Rabu, 18 September 2024 menemukan petunjuk besar. Terutama dari modus pelaku yang sebelumnya bertamu. Korban tidak pernah sadar akan menjadi korban perampokan.
Bukan hanya itu, tapi disertai aksi sadis sehingga menewaskan satu orang berinisial HS (26). Kasus ini mendapatkan perhatian warganet karena tidak berperikemanusiaan. Pihak kepolisian tentu langsung bergerak aktif.
Fakta Terbaru Perampokan Sadis Pamijahan Bogor yang Menewaskan Warga
Untuk mendalami kasus ini, kepolisian melakukan berbagai cara. Akhirnya sukses menemukan dugaan jumlah pelaku, identitas pelaku hingga modus yang dilakukan. Berikut fakta terbaru mengenai perampokan sadis di Pamijahan Bogor:
1. Sebelum Menyiksa dan Merampok, Pelaku Sempat Disuguhi Kopi
Korban tidak menyenangkan akan menjadi korban perampokan sama sekali. Sebelum para pelaku mulai beraksi, sebenarnya berpura-pura menjadi tamu ke rumah korbannya. Pelaku dengan jumlah sekitar 3-4 orang langsung disuguhi kopi.
Tapi petaka terjadi karena HS dan keluarganya disiksa parah. HS ditemukan dalam mobilnya yang terparkir dengan kondisi terbacok dan terjerat kain. Lalu mobil Expander milik korban juga dibawa para pelaku.
Demi menemukan pelaku, kepolisian mengambil keterangan saksi dan mengumpulkan barang bukti. Kedatangan para korban saat jam 02.00 WIB dinilai sulit diketahui tetangganya. Apalagi tidak ada yang menyangka ada kejadian tragis.
2. Diduga Korban dan Pelaku Saling Kenal
Aksi perampokan yang terjadi di Kampung Cimayangsari, Kec. Pamijahan, Bogor menggegerkan warga. Apalagi peristiwa ini terjadi pada pukul 04.00 WIB. Para pelakunya bahkan melakukan penganiayaan pada semua anggota keluarga.
Sayangnya kepala keluarga bernama HS (26) tidak selamat dari kejadian tersebut. Tewasnya HS terjadi setelah mengalami luka bacok pada bagian kepala. Korban ditemukan di dalam mobil dalam kondisi bersimbar darah.
Sementara itu istrinya Resti (27) beserta anaknya berinisial A dan ibu kandung HS mengalami luka berat. Tentu disertai efek trauma menyakitkan. Resti dan ibu mertuanya kepalanya robek karena terluka.
Anaknya yaitu A juga mengalami memar pada bagian kepala. Ketiganya langsung dirujuk ke RSUD Leuwiliang untuk mendapatkan perawatan ekstra. Kondisi rumah tentu berantakan dan bersimbah darah saat ditemukan kerabat korban.
3. Diperkirakan 4 Orang Terlibat
Komplotan perampok yang menyerang keluarga HS menurut keterangan Resti istrinya berjumlah 4 orang. Keterangan ini diperoleh saat perjalanan ke RSUD. Tapi sayangnya tidak menjelaskan ciri-ciri atau senjata yang digunakan.
Resti harus melanjutkan perawatan secara intensif terhadap lukanya. Polisi berfokus untuk menstabilkan kondisi korban sebelum dimintai keterangan. Korban selain Resti masih belum bisa ditanyai karena masih kurang stabil.
Penemuan kasus perampokan ini diawali setelah Resti meminta tolong kerabatnya EY melalui telepon. EY datang bersama suaminya dan menemukan korban. Lalu membawa ke Puskesmas Cibungbulang sebelum dirujuk ke RSUD Leuwiliang.
Kemudian melaporkan kejadian ini ke kepolisian dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Pelaku belum teridentifikasi sama sekali. Tapi ditemukan minuman keras dan kopi yang diperkirakan dikonsumsi para pelaku.
Berbagai barang bukti yang ditinggalkan diharapkan polisi akan membawa ke para pelaku. Termasuk dengan penelusuran CCTV maupun bukti lainnya. Walau membuktikan waktu, tapi kepolisian yakin segera menangkap para pelaku.