Berita – Sukses Daily Kejadian mengejutkan kembali terjadi di negara Iran. Lebih tepatnya adalah pada sebuah tambang batu bara bernama disana yang terletak di Provinsi Khorasan Selatan.
Ledakan gas ditemukan terjadi dan imbasnya adalah 17 orang mengalami luka – luka, sementara 26 lainnya tewas. Beberapa sumber juga mengatakan bahwa masih banyak korban hilang yang belum ditemukan.
Jumlah Korban Dapat Terus Bertambah
Menurut informasi media resmi Pemerintahan Iran, ada sekitar 24 orang yang hingga kini dinyatakan belum ditemukan atau hilang. Insiden naas ledakan gas tersebut terjadi di hari Minggu, 22 September 2024 kemarin.
Dengan pernyataan resmi itu, besar kemungkinan jumlah korban akan terus bertambah dari hari ke hari. Di lain sisi, AFP juga memberikan laporan bahwa hingga sekarang korban jiwa sudah bertambah menjadi total 30 orang.
Insiden mengerikan ini disebabkan oleh gas metana yang meledak secara tiba-tiba. Gas tersebut terletak di dua blok tambang yang mana dikelola oleh sebuah perusahaan bernama Madanjoo.
Menurut laporan TV nasional Iran, ketika insiden ledakan terjadi, terdapat 69 orang yang sedang bekerja di blok itu. Oleh karenanya, jumlah korban luka-luka dan meninggal ternyata belum sesuai dengan jumlah total pekerjanya.
Tabas Merupakan Salah Satu Tambang Batu bara Terbesar
Sebagai informasi, Tambang Batu bara bernama Tabas ini ada di sebuah provinsi yakni Khorasan Selatan. Bahkan lokasi ini juga dikenal sebagai salah satu tambang batu bara terbesar di negara itu.
Tidak heran jika Tabas memiliki peran yang krusial dalam memproduksi komoditas batu bara di Iran. Hasil produksi dari tambang ini sering dipakai untuk kebutuhan ekspor atau untuk memenuhi industri kosmetik mereka.
Meski memiliki andil penting untuk perekonomian negaranya, tambang batu bara tersebit juga mempunyai resiko besar dalam hal kecelakaan kerja. Hal tersebut sebenarnya lumrah dan semua tambang juga memiliki resiko sama.
Alasannya adalah kondisi kerja disana memang keras dengan resiko disana sini. Terlebih lagi, masih banyak lokasi yang masih kurang sadar akan pentingnya melengkapi standar keselamatan mereka dengan baik.
Bukan Insiden Pertama di Iran
Kecelakaan mengerikan seperti ini ternyata bukan yang pertama di Iran. Sebelumnya, lebih tepatnya adalah di tahun 2017, ada sebuah ledakan yang juga terjadi pada tambang batu bara disana.
Lebih tepatnya adalah di Zemestan – Yurt yang ada di wilayah Golestan, Iran bagian utara. Kala itu, ledakan tersebut merenggut nyawa 43 pekerja sehingga meninggalkan kesedihan bagi para pihak terkait.
Karena bukan yang pertama kali, pemerintah dan pelaku industri batu bara disana-pun menuai banyak kritik tajam. Lebih tepatnya adalah mengenai standar keselamatan kerja yang diatur oleh negara tersebut.
Memang, kecelakaan pada tambang seperti itu banyak dipicu oleh akumulasi gas metana. Gas tersebut menjadi semakin banyak dari hari ke hari dan parahnya akan sangat mudah terbakar, terutama jika ada pemicunya.