Berita – Sukses Daily Baru-baru ini kembali digegerkan kasus rudapaksa (pemerkosaan) sekaligus pembunuhan kepada siswi Ayu Andriani (AA). Lokasi kejadiannya di TPU (tempat pemakaman umum) Cina Palembang, Sumsel.
Kasus tersebut terjadi tepatnya pada hari Minggu, 31 Agustus 2024 pukul 16.00 WIB dan terungkap. Dari laporan Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono, pembunuhan itu dilakukan 4 orang.
Semua tersangkanya bahkan masih di bawah umur dan salah satunya ialah mantan kekasih korban. Harryo bahkan memberitahukan bagaimana kronologi kejadian pembunuhan serta pemerkosaan siswi AA tersebut.
Melalui hubungan dari ponsel, IS dan juga Ayu berlanjut menjalin kasih. Keduanya bahkan juga pernah bertemu, tepatnya saat ada pertunjukan kuda kepang di daerah Pipa Reja.
Fakta Kasus Ayu Adriani di Palembang
Sesuai penyelidikan psikologi pihak SDM polda Sumsel, para tersangka beraksi karena obral nafsu birahinya akibat sering nonton video porno di HP pelaku. Berikut ini deretan fakta kasus rudapaksa serta pembunuhan AA:
1. Berhasil tertangkap 4 pelaku
Keempat pelaku masih masuk kategori bawah umur yaitu IS (16 tahun) sebagai pelaku utamanya, MZ (13), MS (12), serta AS (12). Semua pelaku sudah ditangkap pihak berwajib pada Selasa (3/9/2024).
Sesuai penyelidikan yang dilakukan kepolisian mengungkapkan jika salah satu pelaku ialah mantan pacar korban. Harryo mengatakan jika kasusnya terungkap setelah pihak polisi menyelidiki laporan warga dan hanya berjalan 2 hari.
2. Hasil visum
Berdasarkan hasil visum yang sudah dilakukan, polisi jelas melihat jika terdapat tindak pidana. Sebab di bagian leher terdapat luka sampai tulang lidah padah.
Selain itu baju kaos bola yang dikenakan korban juga sudah melorot. Saat ini pelaku utama sudah ditahan dan tiga lainnya masih dibawah umur, sehingga dilakukan pembinaan dan rehabilitasi. Rehabilitasi tersebut dilakukan hingga nanti proses penyerahan tahap kedua Jaksa penuntut umum.
3. Kronologi
Harryo kemudian mengungkap kronologi kejadiannya. Ia mengungkapkan jika salah satu pelaku, IS baru saja mengenal korban kurang lebih 2 minggu. Sebelum terjadi pembunuhan, Ayu serta IS bertemu di Pipa Reja.
Namun pertemuan itu tidak hanya berdua saja, melainkan ada MS, MZ, serta AS juga. Setelah menonton kuda kepang, korban beserta keempat pelaku pergi ke Krematorium Sampurna di TPU Tiongkok.
Di tempat tersebut, para pelaku membekap korban dan menjadi penyebab tewas. Bahkan setelah tewas, keempat pelaku memperkosa jasad Ayu bergantian. Kemudian jasadnya dibawa ke TKP penemuan mayat, kuburan Cina.
Para tersangka mengungkapkan jika proses pemindahan mayat tersebut memerlukan waktu 30 menit. Bahkan sampai di lokasi mayat ditemukan, korban diperkosa pelaku lagi secara bergantian.
4. Keluarga berharap pelaku dihukum setimpal
Wak kandung korban, Marlina berharap jika semua tersangka dihukum setimpal atas perbuatannya. Meskipun tersangka masih di bawah umur, tapi Marlina meminta agar semuanya mendapatkan hukuman.
5. Dinas Pendidikan minta guru tingkatkan bekal Agama
Agar tindak menyimpang di dalam atau luar sekolah dapat dicegah, maka Dispendik meminta para guru untuk tingkatkan pembekalan dalam hal agama. Karena hal itu berpengaruh untuk pencegahan tindak menyimpang siswa.
Kasus penghilangan nyawa sekaligus rudapaksa siswi ini sudah ditangani oleh pihak berwenang. Tentunya diharapkan agar tidak terjadi lagi kasus kriminal lain yang menyeret anak-anak di bawah umur.