Berita – Sukses Daily Nama Cherry Lai ramai diperbincangkan karena kasusnya mencuat melalui media sosial. Lai sebenarnya merupakan co-owner sekaligus istri CEO Brandoville Studios. Tidak lain adalah suatu perusahaan studio game atau animasi.
Dugaan kekerasan telah dilakukan Lai dan menimbulkan banyak masalah. Bahkan netizen mengharapkan hukuman seberat-beratnya karena kasusnya sangat parah. Tapi sayangnya ternyata keberadaan Cherry Lai belum menemui petunjuk akurat.
Fakta Cherry Lai yang Menyiksa Karyawan Perusahaan Animasi Brandoville Studios
Sorotan publik terhadap kasus kekerasan ini membuat polisi bekerja lebih keras. Terutama karena telah terbongkar serta menjadi perhatian masyarakat. Berikut fakta penting yang ditemukan dalam kasus kekerasan ini:
1. Hukuman Ekstrem untuk Karyawan
Tindakan ekstrem yang diberikan Lai untuk karyawannya tergolong parah. Bahkan memerintahkan karyawannya untuk menampar dirinya sendiri lalu merekamnya. Lalu diwajibkan mengirimkannya melalui video WhatsApp sebagai pembuktian.
Tidak ketinggalan melarang para karyawannya mengambil cuti walaupun orang tua meninggal dunia. Kasus ini menambah daftar bullying dalam ranah pekerjaan. Beruntungnya tidak berlanjut terlalu lama karena berhasil diketahui luas.
2. Bukti Tersebar Diinternet
Berbagai bukti kekerasan terhadap karyawannya telah tersebar melalui media sosial. Bahkan sejumlah karyawan dari Brandoville Studios telah memberikan pernyataan. Terdapat kekerasan fisik, emosional hingga verbal dilakukan.
Bukan hanya itu, ada pemerasan, seksisme, rasisme sampai eksploitasi berlebihan. Cherry Lai sendiri merupakan suami Ken Lai selaku CEO Brandoville Studios. Kasus ini sukses mencuat melalui akun X bernama @Bisher_d790.
Dalam penjelasannya, telah melampirkan berbagai bukti melalui platform Canva. Bukti tersebut diduga milik mantan karyawan Brandoville Studios berinisial C. Termasuk bukti paksaan menampar diri sendiri hingga ancaman pembunuhan.
3. Keberadaannya Masih Menjadi Misteri
Berdasarkan kabar Polres Metro Jakarta Pusat, pemburuan terhadap Cherry akan dilakukan. Pihak kepolisian belum mampu menemukan keberadaan Cherry. Ada kemungkinan pelaku masih berada dalam kawasan Indonesia atau sudah kabur.
Sambil melakukan pemburuan, direncanakan pihak kepolisian akan mendalami kasus tersebut. Termasuk dengan mengumpulkan barang bukti atau informasi lebih lanjut. Pendalaman dan pemeriksaan diharapkan memberikan banyak petunjuk.
4. Tim Khusus Dibentuk untuk Mencari Tersangka
Potensi menemukan Lai dalam waktu cepat akan segera terjadi. Pihak kepolisian bahkan sengaja membuka tim khusus dan bekerja sama dengan Kemnaker beserta Imigrasi. Diharapkan koordinasi mempermudah menemukan tersangka.
Desakan masyarakat membuat kepolisian tidak ingin tinggal diam terlalu lama. Usaha menemukan lebih cepat akan dilakukan dengan segala cara. Tentu tidak membiarkan Lai kabur atau menghilang agar bisa bertanggung jawab.
5. Setelah Kasusnya Ramai, Diduga Buka Bisnis di Hongkong
Brandoville Studios merupakan bagian Lemon Sky dan hadir pada 2018. Lemon Sky pernah menjadi bagian game The Last of Us dan Final Fantasy. Tapi Brandoville Studios tutup pada Agustus 2024.
Setelah penutupan, diduga Ken dan Cherry Lai membuka perusahaan baru yaitu Lailai Studios. Walaupun berdiri di Jakarta, kantor pusatnya di Hongkong. Saat ini menjadi grup pengembang game dan animasi premium.
Kasus kekerasan ini akan terus didalami pihak kepolisian. Terlebih dianggap terdapat perbudakan hingga pemaksaan seperti pemecatan tidak sah. Tentu kepolisian berharap bisa segera menangkap dan mengadili Cherry Lai.