Boeing 737-900 Mendarat Darurat, Penumpang Pendarahan

Boeing 737 900 Mendarat Darurat

BeritaSukses Daily Pada beberapa waktu lalu, Boeing 737-900 Delta Airlines harus mengalami pendaratan darurat, sehingga pihak Badan Penerbangan FAA (Federasi Amerika Serikat) pun mulai melakukan penyelidikan.

Pesawat yang diduga mengalami permasalahan pada tekanan udara tersebut operasionalnya harus dihentikan selama sehari agar proses investigasinya berjalan lancar, lalu bisa beroperasi lagi setelahnya.

Kronologi Boeing 737-900 Delta Airlines Mendarat Darurat

Meskipun kejadian pendaratan darurat ini terjadi pada Minggu (15/9/24) lalu dan proses investigasinya berlangsung sehari sesudahnya, naiknya pemberitaan pendaratan darurat tersebut memang tergolong baru.

Pada kejadian pendaratan darurat ini, Boeing 737-900 yang dijalankan Delta Airlines tersebut terbang dari Salt Lake City, Utah, AS menuju Portland, Oregon, AS.

Berdasarkan pemberitaan dan investigas dari pihak berwenang, penerbangan tersebut terkena masalah pada tekanan udara. Selain itu, masker oksigennya juga tidak bisa digunakan, sehingga beberapa penumpang merasaan dampaknya.

Setelah itu, pilot yang bertugas menginformasikan mengenai keadaan darurat, lalu turun dari ketinggian 10.000 kaki atau 3.048 meter di jam 08.30 waktu setempat.

Berdasarkan informasi dari data penerbangan awal flightradar24.com, pesawat Boeing ini hanya terbang beberapa menit saja saat sedang di atas ketinggian 10.000 kaki tersebut.

Usai pendaratan darurat berhasil dilakukan, petugas kesehatan memutuskan bahwa sepuluh orang dari 140 penumpang perlu mendapatkan evaluasi dan perawatan medis darurat. Penyebab tindakan ini adalah karena kesepuluh penumpang menderita pendarahan pada area hidung dan telinga mereka.

Kesaksian Penumpang Pesawat Boeing 737-900 Delta Airlines

Selain informasi teknis yang beredar, kesaksian penumpang Delta Airlines ini juga patut untuk disimak. Caryn Allen selaku salah seorang penumpang Boeing 737-900 tersebut memberikan kesaksiannya. Ia berkata mengedarkan pandangan ke sekeliling dan menyaksikan sang suami tiba-tiba mencondongkan tubuhnya menuju area depan kursinya.

Saat berada di posisi itu, suami Allem pun terlihat menutup kedua telinganya memakai dengan kedua tangannya. Setelah itu Allen mulai melihat ke arah penumpang lain yang ternyata juga melakukan hal serupa seperti suaminya, bahkan beberapa di antara mereka berteriak kesakitan.

Dalam kesaksiannya tersebut, ia menyatakan mulai melihat ke arah belakang di seberang lorong. Di sana ada seorang pria yang ia saksikan sedang menderita mimisan parah dan banyak orang berusaha memberikan pertolongan.

Jaci Purser, penumpang lainnya, menyatakan bahwa ia merasa telinganya mengalami denyut dan seolah ada sesuatu menusuk indera pendengarnya tersebut.

Karena permasalahan tekanan pada area kabin tersebut, akhirnya sejumlah penumpang harus mengalami beberapa permasalahan. Beberapa di antaranya merasa sakit kepala, hidung berdarah, serta telinga berdarah.

Atas terjadinya insiden ini, Delta Airlines sebagai maskapai pemilik pesawat pun memberikan ucapan permohonan maaf mereka. Tidak hanya itu, Delta Airlines juga memberikan tawaran untuk memberikan biaya transportasi korban yang bermasalah menuju rumah sakit.

Dalam salah satu pernyataan resminya, Delta Airlines menegaskan kembali mengenai permohonan maaf kepada semua pelanggan atas penerbangan pada 15 September 2024 lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *