Lagi! Imigrasi Soetta Gagalkan Calon Pekerja Imigran Ilegal

Imigrasi Gagalkan Calon Pekerja Ilegal

BeritaSukses Daily Di setiap bandara pastinya memiliki layanan imigrasi, yang menjadi salah satu kebutuhan paling penting. Tidak hanya sebagai pemenuh unsur legalitas dan birokrasi bagi wisatawan hal tersebut juga memastikan keamanan. Dimana kehadirannya juga diatur dalam UU.

Umumnya layanan imigrasi tersebut akan berisi petugas dengan tugas pemeriksaan paspor maupun visa penumpang. Bahkan petugas juga akan mengajukan berbagai jenis pertanyaan terkait tujuan sebagai verifikasi. Tentunya ada banyak sekali aktivitas di layanan tersebut.

Imigrasi Soetta Gagalkan Pekerja Imigran Ilegal! Ini 3 Negara Tujuannya

Baru-baru ini pada tanggal 17 September 2024 petugas keimigrasian di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) kembali menggagalkan upaya keberangkatan pekerja imigran. Hal ini menambah deretan prestasi dan kinerja dari petugas keimigrasian.

Baca Juga :  Setelah 15 Tahun Vakum, Risty Tagor Kembali Main Film

Bandara Soetta memang menjadi bandara Internasional yang setiap harinya melakukan penerbangan domestic dan mancanegara. Sehingga tidak heran jika banyak sekali upaya kejahatan antar negara, yang berhasil digagalkan disini.

Bismo Surono Kepala Bidang TPI Soekarno-Hatta menyebutkan bahwa pihaknya berhasil menghentikan penyelundupan CPMI ke luar negeri. Calon Pekerja Migran Indonesia, yang hendak bekerja ke luar negeri namun secara illegal.

Bekerja ke luar negeri secara illegal selain melanggar aturan tentunya juga berbahaya. Tanpa adanya regulasi pasti biasanya pekerja sangat rawan terkena risiko human trafficking atau penjualan manusia.

Bismo juga menegaskan bahwa berdasarkan pada data di TPI Soekarno Hatta terdapat CPMI non-prosedural gagal berangkat. Bahkan untuk jumlah tersebut mencapai 100 hingga lebih dari 300 orang setiap bulannya. Hingga puncaknya di bulan Agustus sebanyak 349 orang.

Selanjutnya Bismo juga menegaskan bahwa CPMI illegal tersebut rata-rata menuju tiga negara di Asia Tenggara. Hal tersebut seperti Myanmar, Malaysia dan Kamboja.

Dalam penjelasannya Bismo juga menegaskan bahwa pemilihan 3 negara tersebut sebagai tujuan utama karena beberapa alasan. Namun hal yang perlu menjadi perhatian khusus karena tiga negara tersebut memiliki kasus judi online yang sangat tinggi.

Gagalkan Pekerja Imigrasi Pihak Soetta Perketat Keamanan

Dalam wawancara dikutip dari liputan6.com Bismo selaku Kepala Bidang TPI Soekarno-Hatta menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan. Bahkan pihaknya juga memperketat pemeriksaan menggunakan intensifikasi profil hingga wawancara.

Terutama bagi para penumpang ketika hendak bepergian ke luar negeri. “Laporan masyarakat, wawancara penumpang hingga profil kami perkuat ketika memasuki imigrasi” jelas Bismo lebih lanjut.

Lebih lanjut lagi Bismo juga menjelaskan bahwa terdapat 544 petugas, yang saat ini terbagi menjadi 4 kelompok pemeriksaan. Semua personil tersebut sengaja dikerahkan guna meningkatkan pemeriksaan keimigrasian.

Baca Juga :  Komnas Gelar Konferensi Internasional ke-IV untuk Perempuan

Pihaknya juga menambahkan bahwa selama proses wawancara terdapat banyak sekali kejanggalan. Dimana mayoritasnya mengaku berlibur atau kunjungan. “Modus utama CPMI ilegal adalah berpura-pura berlibur menggunakan penampilan meyakinkan” jelas Bismo.

Namun ketika sudah dilakukan pendalaman lebih lanjut terbukti bahwa CMPI tersebut berniat bekerja ke luar negeri. Namun tanpa menggunakan dokumen pelengkap sehingga membuatnya menjadi pekerja imigran non procedural.

“Keberangkatan mereka akhirnya ditunda” tambah Bismo sebagai Kepala Bidang TPI Soekarno-Hatta. Sementara itu Bismo juga menjelaskan bahwa pihaknya terus memberikan himbauan kepada semua masyarakat.

Untuk menghindari kejahatan lain pihaknya menegaskan agar masyarakat tidak mudah tergiur gaji besar di luar negeri. Terutama ketika memperbolehkan bekerja tanpa prosedur resmi. Sebab hal tersebut sudah pasti mencurigakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *